Jumat, 24 April 2015

KARYA ILMIAH : PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF

PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF 
DI KELOMPOK B TK MASYITHOH PUCUNG
CANDIREJO SEMIN GUNUNGKIDUL

Mardiyah  (NIM. 823673289)
Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin, Gunungkidul 2014/2015.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 Siklus. Penelitian ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik pada Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin, Gunungkidul tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah anak didik 25 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Kolabolator dalam penelitian ini tediri atas seorang guru sebagai pelaksana tindakan dan dua orang guru sebagai observer. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, hasil belajar, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrument yang digunakan adalah dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif.
Hasil dari kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf. Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan anak dalam mengenal huruf terdapat 2 anak mendapat bintang 1, 15 anak mendapat bintang 2, 7 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus I, sudah tidak ada anak mendapat bintang 1, 12 anak mendapat bintang 2, 10 anak mendapat bintang 3 dan 3 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus II, sudah tidak ada anak mendapat bintang 1, 2 anak mendapat bintang 2, 18 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 5.

Kata kunci: Kemampuan Mengenal Huruf, Kartu Huruf, TK Masyithoh Pucung Kelompok B.



Pendahuluan
A.  Latar  Belakang Masalah
Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Selain itu secara naluriah mereka katif bergerak, mereka akan menuju kemana saja sesuai dengan minat dan kemauannya (Sri Mulyani, 2012: 2).
Penguasaan kosa kata dan kemampuan berbicara diperoleh dari interaksi anak dengan orang-orang di sekitarnya. Teman sebaya merupakan agen penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya yang pada umumnya didapat melalui kegiatan bermain. Bermain bersama-sama dengan teman akan membarikan kesempatan pada anak untuk berkomunikasi satu sama lian, kosa kata serta pengetahuan bari ia peroleh dari temannya ini. Selain itu ada permainan yang memounyai fungsi mengembangkan kemampuan bahasa, antara lain melaluibuku cerita, bermain khayal, bermain kata-kata, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya (Rini Hildayani, dkk. 2011: 4.11).
Sebelum anak siap untuk mengembangkan keterampilan bahasa dan memulai belajar membaca, guru dapat membantu mereka untuk menyadari secara umum adanya huruf dan kata-kata yang tertulis dan menggunakannya dalam semua situasi.
Kebanyakan anak usia TK berada pada “gerbang” menjadi pembaca. Anak pada umumnya membaca dengan tulisan, tetapi sering tergantung pada ingatan mengenai cerita dan gambar. Guru perlu menenggelamkan anak dalam dunia tulisan sehingga anak dapat membaca buku yang sederhana di akhir tahun ajaran.
Sedangkan  yang terjadi di TK Masyithoh Pucung pada semester II, pada Kelompok B dalam aspek membaca, belum memenuhi standar minimal atau hasilnya kurang memuaskan. Dari 25 anak baru 3 yang bisa membaca, 8 anak bahkan belum hafal huruf-huruf abjad. Padahal seharusnya sudah hafal huruf terutama huruf-huruf pada nama mereka.
Hal ini disebabkan pada standar kompetensi “mengenal huruf” melalui metode yang kurang tepat sehingga anak kurang termotivasi di dalam kegiatan pembelajaran, penjelasan guru yang kurang jelas dan kurang maksimal, dan alokasi waktu yang hanya 15 menit masih sangatlah kurang.
Untuk kegiatan berikutnya peneliti  lebih menekankan pada metode pembelajaran, dengan melakukan perbaikan mengubah metode pembelajaran yang konvensional, tidak hanya mendengarkan saja tetapi perlu mengimplementasikan metode yang lebih baik.
Pengembangan kemampuan mengenal huruf merupakan pengembangan bahasa. Bahasa mencakup cara untuk berkomunikasi di mana pikiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu.
Dalam pengenalan huruf, anak tidak hanya dapat mendengarkan tetapi dengan pembelajaran yang disertai gambar, atau alat peraga, disertai strategi/ metode yang tepat sehingga anak dapat membangun pengetahuannya.
Oleh karena itu untuk memperbaiki pembelajaran pada kegiatan mengenal huruf dilakukan suatu tindakan, yaitu dengan menggunakan mengenal huruf bergambar.
  
B.  Rumusan  Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.        Bagaimanakah pelaksanaan pengenalan huruf dengan kartu huruf bergambar dalam pembelajaran pengenalan huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung?
2.        Bagaimankah penggunaan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak di Kelompok B TK Masyithoh Pucung?

C.  Tujuan  Penelitian
Melalui penelitian ini, secara umum diharapkan kualitas pembelajaran di TK Masyithoh Pucung dapat meningkat. Sedangkan secara khusus sesuai rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.        Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pengenalan huruf dengan kartu huruf bergambar di Kelompok B TK Masyithoh Pucung.
2.        Untuk mengetahui peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan kartu huruf bergambar di Kelompok B TK Masyithoh Pucung.

D.  Manfaat  Penelitian
1.        Bagi Anak
a.         Meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf.
b.        Meningkatkan pemahaman dan daya serap anak terhadap materi pembelajaran.
c.         Meningkatkan motivasi belajar anak dalam mengenal huruf.
2.        Bagi Guru
a.         Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran.
b.        Memotivasi guru untuk lebih inovatif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
c.         Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan metode dan media mengajar yang bervariasi.
3.        Bagi Sekolah
Dengan meningkatnya daya serap dan hasil belajar anak dalam mengenal huruf yang lebih baik, maka meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah.

KAJIAN PUSTAKA
A.  Kemampuan Mengenal Huruf
Pengenalan huruf merupakan suatu kesatuan yang terpadu dari kegiatan membaca, yang mencakup beberapa kegiatan lainnya seperti mengenali kata-kata, menghubungkan dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan.
Menurut Anderson dkk (1985), sebagaimana dikutib oleh Nurbiana Dhieni, dkk (2008: 5.5) memandang, membaca sebagai suatu proses untuk mamahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta menghubungkan dengan bunyi dan makna.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengenalan huruf masuk dalam indikator-indikator kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak, di antaranya meliputi:
1.    Menyebut simbol-simbol huruf vokal dan konsonan (B.25)
2.    Meniru berbagai lambang huruf vokal konsonan (K.42)
Jean Piaget (1971, 1976) menekankan bahwa anak lebih diuntungkan dari pengalaman yang mudah untuk menarik keingintahuannya, menantang pemahamannya, dan mendorongnya untuk mengevaluasi apa yang telah diketahuinya. Selengkapnya Jean Piaget (1971, 1976), menyarankan agar pendidikan menghindari ceramah atau membuat anak pasif, anak harus didorong untuk menjelajah macam-macam perlengkapan pendidikan yang memungkinkan belajar sambil melakukan. Guru/pendidik dapat membantu mereka dengan menyediakan bahan-bahan yang sesuai dan metode yang tepat (Siti Aisyah, dkk 2011: 5.30).

B. Metode
Metode bermain ini sangat cocok digunakan dalam proses belajar mengajar pada Anak Usia Dini. Sebab Sudah tidak dapat dihindari dan dipungkiri lagi bahwa setiap anak kecil pastinya sangat menyukai sebuah permainan, baik permainan yang sederhana sampai permainan yang mengandung sebuah tantangan. Jika metode bermain ini selalu diterapkan maka selain akan disukai oleh para anak-anak kecil, pada dasarnya metode ini akan banyak membawa manfaat bagi perkembangan anak.
Bermain dan belajar dapat digolongkan menjadi dua hal yang saling berkaitan. Bermain adalah belajar menyesuaikan diri dengan keadaan. (Soemitro, 1992: 2). Sementara menurut Sukintaka (1997: 2) bermain dapat dirumuskan sebagai aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh rasa senang dari melakukan aktivitas tersebut. Untuk bermain baik anak-anak maupun dewasa pasti mereka membutuhkan teman bermain, sebab pada dasarnya mereka bermain berawal dari naluri bergeraknya dan terdorong baik untuk memenuhi kebutuhan isyarat-isyarat dari dorongan. Dimana anak-anak bermain tanpa memikirkan akan tujuan dari permainan mereka. Menurut Sukintaka (1997: 1) menyatakan bahwa bermain lebih tua dari kebudayaan, sebab kebudayaan itu didasari oleh pemikiran dan segala peristiwa srawung antara manusia.
Manusia bermain untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan. Sehingga akan ada unsur sukarela, dan akan berprilaku jujur serta tidak akan melukai teman bermainya karena keinginan untuk memperoleh kesenangan bersama. Manusia bermain juga untuk rekreasi, pelepasan energy dan juga untuk memperoleh kepuasan. Menurut teori rekreasi dalam Sukintaka (1997: 4) teori ini mengatakan bahwabermain itu merupakan kegiatan manusia yang berlawanan dengan kerja dan kesungguhan hidup, dan imbangan antara kerja dan istirahat.
Tujuan bermain pada dasarnya adalah untuk mencari sebuah kepuasan, kesenangan, memanfaatkan waktu luang, rekreasi, dan juga bias sebagai sarana untuk menyalurkan energi yang berlebih. Teori rekreasi dalam Sumitro (1992: 8) menjelaskan bahwa orang bermain didasarkan oleh pemikiran bahwa manusia membutuhkan bermain sebagai usaha untuk mengembalikan gairah hidup.
Dalam lingkungan bermain yang aman dan menyenangkan, bermain memicu anak menemukan ide-ide serta menggunakan daya khayalnya. Hasil penelitian mendukung dugaan bahwa bermain dan kreativitas saling berkaitan karena mengandalkan kemampuan anak dalam menggunakan simbol-simbol (Spodek & Sarcho, 1988. Sebagaimana dikutip oleh B. E. F. Montolalu, dkk 2009: 1.19).
Di dalam menerapkan bermain sebagai bagian dari pembelajaran di TK, guru perlu merencanakan langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan, yaitu           
1.   Permainan dipimpin guru.
2.   Guru mengatur posisi duduk anak.
3.   Alat/ benda yang akan dipakai sudah disamping guru.
4.   Guru bercerita yang mengandung unsur mengeja huruf. Misalnya: Ani mempunyai balon (anak-anak diajak untuk mengeja kata balon dengan mencari pada kartu huruf).
5.   Jika sudah benar, anak diminta menirukan menulis huruf-huruf tersebut.
6.   Alat peraga dapat berupa benda yang sebenarnya.
Kualitas pelaksanaan kegiatan bermain banyak dipengaruhi oleh perancangan kegiatan bermain yang sudah disusun. Hasil pelaksanaan kegiatan bermain merupakan masukan bagi guru untuk mengadakan perbaikan dan pengembangan rancangan bermain yang telah tersusun.

C.  Kartu Huruf Bergambar
Kartu huruf bergambar adalah media visual yang merupakan bagian dari media sederhana. Pengertian kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan). Penggunaan media gambar dan kartu sangat cocok dengan karakteristik anak usia dini yang notabene masih anak-anak (Latuheru, John D, 1983: 25).
PERENCANAAN PERBAIKAN
A.  Subjek Penelitian
1.    Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di TK Masyithoh Pucung terletak di Desa Candirejo Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan di Kelompok B TK Masyithoh Pucung, dengan jumlah siswa 25 anak, terdiri dari 14 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
2.    Waktu pelaksankan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) Siklus:
a.       Silkus I dilaksanakan pada tanggal  19 Maret 2015 dengan tema alat komunikasi dan subtema macam-macam alat komunikasi.
b.      Silkus II dilaksanakan pada tanggal  27 Maret 2015 dengan tema alat komunikasi dan subtema macam-macam alat komunikasi.
3.    Informasi Teman Sejawat
Dalam melaksanakan penelitian di Kelompok B TK Masyithoh Pucung guru berkolaborasi dengan teman sejawat yaitu Ibu Cicilia Susiani, S. Pd. AUD guru TK PGRI Candirejo, Semin, dan Ibu Siti Fatimah, S. Pd. AUD guru TK Masyithoh Pucung Semin.

B.  Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.    Perencanaan
Pada perencanaan Siklus I peneliti menyiapkan RKH dengan indikator menyebut simbol-simbol huruf vokal dan konsonan, dan membuat alat peraga yang berkaitan dengan tema alat komunikasi. Guru juga menyiapkan alat penilaian, lembar observasi serta media kegiatan pembelajaran bermain dengan kartu huruf, menyebut huruf vokal dan konsonan berupa kartu huruf bergambar.
2.    Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf yaitu:
a.    Guru menerangkan bahwa hari ini ada kegiatan mengenal huruf-huruf abjad, sambil menunjukkan kartu huruf A-Z dan beberapa gambar.
b.    Posisi anak duduk melingkar.
c.    Guru mengalihkan perhatian anak dengan cara menyanyikan lagu mengenal huruf, yakni a, b, c, d, e, f, g, dst.
d.   Guru menjelaskan jumlah huruf abjad dan mengenalkan huruf per huruf, anak-anak memperhatikan.
e.    Guru mengambil salah satu gambar, untuk dijadikan acuan dalam pengenalan huruf. Contoh, gambar “surat”, kemudian guru menunjukkan huruf per huruf yang tertulis dibawah gambar tersebut.
f.     Kemudian guru mengacak kartu huruf dengan tujuan agar anak dapat membedakan antara huruf satu dengan yang lainnya.
g.    Guru meminta anak satu persatu untuk menunjukkan kartu huruf yang telah disusunnya.
h.    Kegiatan mengenal huruf ini sudah selesai, guru memberikan bimbingan kepada anak yang mengalami kesulitan.
i.      Di akhir kegiatan, guru memberikan penilaian dan umpan balik terhadap penugasan kepada anak.
3.    Pengamatan
Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang bertugas mengamati dan mencatat selama kegiatan. Adapun alat yang digunakan adalah lembar pengamatan dan penilaian.
4.    Refleksi
Refleksi dilakukan setelah kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan. Refleksi dilakukan oleh guru dan teman sejawat dengan mendiskusikan hasil pengamatan dan penilaian selama dilakukan tindakan perbaikan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada untuk di perbaiki pada Siklus berikutnya.

C.  Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Perhitungan dalam analisis data menghasilkan pencapaian yang selanjutnya diinterperstasikan dengan kalimat. Pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh sudah layak dianggap lengkap dan sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada.

D.  Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria merupakan suatu patokan atau acuan yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Keberhasilan tindakan berubah ke arah perbaikan, baik yang terkait dengan anak ataupun pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf yang dibandingkan dengan alat peraga yang berbeda. Adapun kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah apabila 20 anak sudah mencapai bintang 3 dan bintang 4 dari 25 anak, maka anak di anggap sudah mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Siklus I
a.    Perencanaan
Pada Siklus I guru mengambil pembelajaran dengan indikator menyebut simbol-simbol huruf vokal dan konsonan, dan membuat alat peraga yang berkaitan dengan tema alat komunikasi. Pada Siklus I guru menyiapkan RKH I, hari Kamis 19 Maret 2015 dengan kegiatan pembelajaran bermain dengan kartu huruf, menyebut huruf vokal dan konsonan. Dalam pelaksanaan perbaikan, yang pertama di lakukan adalah Guru menyiapkan RKH yang akan digunakan pada Siklus I, kemudian  guru menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan.
Dalam pengembangan kemampuan anak Siklus I kegiatan yang dilakukan yaitu dari RKH I dengan langkah-langkah perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai  sebagai berikut:
1)   Menyusun Rencana kegiatan harian sesuai dengan Standar Kompetensi
2)   Menentukan Indikator Pembelajaran
3)   Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
4)   Mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan tema RKH, yaitu alat komunikasi (gambar surat dan kartu huruf)
5)   Mempersiapkan instrumen Penilaian
b.    Pelaksanaan
Pelaksanaan guru mengacu pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf. Guru menerangkan bahwa hari ini ada kegiatan mengenal huruf-huruf abjad, sambil menunjukkan kartu huruf A-Z dan beberapa gambar. Posisi anak duduk melingkar, guru sebagai fasilitator mengarahkan anak supaya duduk melingkar dengan rapi.
Guru mengalihkan perhatian anak dengan cara menyanyikan lagu mengenal huruf, yakni a, b, c, d, e, f, g, dst. Guru menjelaskan jumlah huruf abjad dan mengenalkan huruf per huruf, anak-anak memperhatikan dengan seksama. Kemudian guru mengambil salah satu gambar, untuk dijadikan acuan dalam pengenalan huruf. Sebagai contoh, guru menggunakan  gambar “surat”, kemudian guru menunjukkan huruf per huruf yang tertulis dibawah gambar tersebut.
Kemudian guru mengacak kartu huruf dengan tujuan agar anak dapat membedakan antara huruf satu dengan yang lainnya. Guru meminta anak satu persatu untuk menunjukkan kartu huruf yang telah disusunnya.
Kegiatan mengenal huruf ini sudah selesai, guru memberikan bimbingan kepada anak yang mengalami kesulitan, dengan mendampingi anak melakukan kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf. Di akhir kegiatan, guru memberikan penilaian dan umpan balik terhadap penugasan kepada anak.
c.    Pengamatan
Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang bertugas mengamati dan mencatat selama kegiatan. Adapun alat yang dignakan adalah lembar penilaian. Hasil pengamatan pada Siklus I dapat dilihat pada tabel yang penulis sajikan sebagai berikut:
Dari hasil pengamatan nilai Siklus I di atas, anak yang mencapai bintang 1 adalah 0 anak, anak yang mencapai bintang 2 adalah 12 anak, anak yang mencapai bintang 3 adalah 10 anak, dan anak yang mencapai bintang 4 adalah 3 anak.



d.   Refleksi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, guru merasa bahwa kegiatan belajar mengajar belum berhasil. Hal ini terjadi dimungkinkan karena:
a.       Alat peraga yang kurang menarik, hanya berupa kartu huruf yang berbentuk/berukuran kecil dan warna yang sama.
b.      Penjelasan guru kurang jelas dan kurang maksimal, sehingga masih ada anak yang bingung dan kurang paham.
c.       Alokasi waktu yang masih kurang sehingga anak merasa dikejar-kejar dalam melakukan kegiatan.
Kekuatan dalam kegiatan ini adalah:
a.       Anak sangat antusias dengan metode yang digunakan, terbukti dengan banyaknya anak yang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
b.      Anak lebih mudah menerima apa yang diberikan, sehingga cepat menyelesaikan kegiatan meskipun ada sebagian yang belum mampu menyelesaikan.
c.       Proses belajar lebih menyenangkan karena anak belajar dengan senang hati (bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain).
Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I ternyata hasil pembelajaran yang diperoleh belum mencapai kriteria yang ditentukan. Untuk memperoleh capaian yang ditentukan, maka akan diperbaiki dalam pembelajaran Siklus II.
2.    Siklus II
a.    Perencanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus II yaitu menindak lanjuti perbaikan kegiatan pembelajaran pada Siklus I, kegiatan yang dilakukan yaitu dari RKH Siklus II dengan langkah-langkah perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus II sebagai  sebagai berikut:
1)   Menyusun Rencana kegiatan harian sesuai dengan Standar Kompetensi
2)   Menentukan Indikator Pembelajaran
3)   Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
4)   Mempersiapkan materi pembelajaran dengan matang
5)   Mempersiapkan alat peraga media pembelajaran yang lebih menarik dengan merubah bentuk huruf dan gambar
6)   Mempersiapkan instrumen Penilaian
b.    Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan guru menerangkan bahwa hari ini ada kegiatan mengenal huruf-huruf abjad, sambil menunjukkan kartu huruf A-Z dan beberapa gambar yang bersangkutan dengan tema, yaitu alat komunikasi. Posisi anak duduk melingkar, dengan perintah guru anak segera menempatkan diri dengan antusias karena anak-anak telah melihat alat peraga yang telah dibuat lebih menarik dengan merubah bentuk huruf dan gambar.
Guru mengalihkan perhatian anak dengan cara menyanyikan lagu mengenal huruf, yakni a, b, c, d, e, f, g, dst. Kemudian guru menjelaskan jumlah huruf abjad dan mengenalkan huruf per huruf, anak-anak lebih memperhatikan dengan seksama. Lalu guru mengambil salah satu gambar, untuk dijadikan acuan dalam pengenalan huruf, yaitu gambar “radio”, kemudian guru menunjukkan huruf perhuruf yang tertulis dibawah gambar tersebut. Kemudian guru mengacak kartu huruf dengan tujuan agar anak dapat membedakan antara huruf satu dengan yang lainnya.
Guru meminta anak satu persatu supaya menunjukkan kartu huruf yang telah disusunnya, dari penugasan tersebut anak lebih antusias dan semangat. Kegiatan mengenal huruf ini sudah selesai, guru memberikan bimbingan kepada anak yang mengalami kesulitan. Hanya 2 anak yang belum mencapai kriteria keberhasilan.
Di akhir kegiatan, guru memberikan penilaian dan umpan balik terhadap penugasan kepada anak.
c.    Pengamatan
Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang bertugas mengamati dan mencatat selama kegiatan. Adapun alat yang dignakan adalah lembar penilaian. Hasil pengamatan pada Siklus I dapat penulis sajikan sebagai berikut:
Dari hasil pengamatan pada tabel nilai Siklus II di atas, anak yang mencapai bintang 1 adalah 0 anak, anak yang mencapai bintang 2 adalah 2 anak, anak yang mencapai bintang 3 adalah 18 anak, dan anak yang mencapai bintang 4 adalah 5 anak.
d.   Refleksi
Berdasarkan dari hasil pengamatan, partisipasi anak dalam pembelajaran di Siklus II mengalami banyak peningkatan. Hal ini berpengaruh pada hasil yang ingin dicapai.
Kelemahan yang dirasakan oleh peneliti adalah masih kurangnya alokasi waktu sehingga anak merasa dikejar-kejar. Kekuatan dalam kegiatan ini adalah anak sangat bersemangat/antusias dengan media pembelajaran dan alat peraga yang bervariasi dan menarik dengan merubah bentuk huruf dan gambar.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan observer dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan.

B.  Pembahasan
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin, Gunungkidul melalui media kartu bergambar.
Pada Prasiklus hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih kurang maksimal. Masih ada anak yang baru mencapai bintang 1 adalah 2 anak, anak yang mencapai bintang 2 adalah 15 anak, anak yang mencapai bintang 3 adalah 7 anak, dan anak yang mencapai bintang 4 adalah 1 anak. Berdasarkan hasil pada Prasiklus maka guru merencanakan perbaikan pada pembelajaran Siklus I.
Untuk meningkatkan motivasi anak, guru menggunakan  metode bermain dan media yang lebih relevan, dimana pada Siklus I guru mendemonstrasikan tugas masing-masing sehingga anak paham apa yang harus dilaksanakan. Keaktifan siswa pada Siklus I ada peningkatannya. Hasil kegiatan pembelajaran Siklus I menunjukkan nilai rata-rata bintang 3, dimana anak yang mencapai bintang 1 adalah 0 anak, anak yang mencapai bintang 2 adalah 12 anak, anak yang mencapai bintang 3 adalah 10 anak, dan anak yang mencapai bintang 4 adalah 3 anak, ini berarti ada peningkatan meskipun belum maksimal. Berdasarkan hasil temuan pada Siklus I maka guru merencanakan perbaikan pada pembelajaran Siklus II.
Proses perbaikan pembelajaran pada Sikus II, guru berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi anak. Guru menggunakan media huruf bergambar yang bergambar radio yang dibuat lebih menarik, gambar radio tersebut di buat dengan gambar berwarna atau dengan gambar dar sebuah foto radio. Dengan media ini anak berusaha  melakukan kegiatan dengan seksama. Pada saat penelitian dilaksanakan nampak keaktifan anak semakin nyata. Hasil prakarya Siklus II menunjukkan nilai rata-rata baik, terlihat pada capaian nilai bintang 3 dan bintan 4. Dimana anak yang mencapai bintang 1 adalah 0 anak, anak yang mencapai bintang 2 adalah 2 anak, anak yang mencapai bintang 3 adalah 18 anak, dan anak yang mencapai bintang 4 adalah 5 anak.
Dengan didapatkannya hasil ini maka peneliti dan kolaborator menghentikan penelitian ini hanya sampai pada Siklus II karena pada siklus dua dianggap sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang dilakukan, yaitu jika 20 anak sudah mencapai bintang 3 + bintang 4 dari 25 anak. Dengan demikian proses perbaikan berhasil.
Hasil pengamatan perbandingan  jumlah kemampuan anak sebelum tindakan, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel yang peneliti sajikan sebagai berikut:
Perbandingan jumlah kemampuan anak dapat diketahui hasilnya, pada Prasiklus 2 anak mendapat bintang 1, 15 anak mendapat bintang 2, 7 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus I, tidak ada anak mendapat bintang 1, 12 anak mendapat bintang 2, 10 anak mendapat bintang 3 dan 3 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus II, tidak ada anak mendapat bintang 1, 2 anak mendapat bintang 2, 18 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 4.
Dari hasil data perbandingan jumlah kemampuan anak, dapat diketahui perbandingan jumlah anak yang memiliki kemampuan mengenal huruf dengan kriteria yang telah ditentukan (20 anak sudah mencapai bintang 3 dan bintang 4 dari 25 anak), dari sebelum tindakan 8 anak setelah pelaksanaan Siklus I meningkat menjadi 13 anak dan Siklus II meningkat lagi menjadi 23 anak.
Perbandingan terlihat anak yang mencapai bintang 1 pada Prasiklus ada 2 anak, Siklus I tidak ada, Siklus II tidak ada. Anak yang mencapai bintang 2 pada Prasiklus ada 15 anak, Siklus I ada 12 anak, pada Siklus II ada 2 anak. Anak yang mencapai bintang 3 pada Prasiklus ada 7 anak, Siklus I ada 10 anak, Siklus II ada 18 anak, dan yang mencapai bintang 4 pada Prasiklus 1 anak, Siklus I ada 3 anak, Siklus II ada 5 anak.
Berdasarkan kenyataan dan bukti di atas, data yang diperoleh selama penelitian berlangsung kegiatan meningkatkan kemampuan mengenal huruf 23 anak (bintang 3 dan bintang 4) benar-benar meningkat pada Siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf bergambar dengan metode pembelajaran bermain dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf.

KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Setelah penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sabagai berikut:
1.    Penelitian kegiatan pembelajaran yang penulis lakukan, yaitu:
a.    Guru menerangkan bahwa hari ini ada kegiatan mengenal huruf-huruf abjad, sambil menunjukkan kartu huruf A-Z dan beberapa gambar.
b.    Guru mengalihkan perhatian anak dengan cara menyanyikan lagu mengenal huruf, yakni a, b, c, d, e, f, g, dst.
c.    Guru menjelaskan jumlah huruf abjad dan mengenalkan huruf per huruf, anak-anak memperhatikan.
d.   Guru mengambil salah satu gambar, untuk dijadikan acuan dalam pengenalan huruf.
e.    Kemudian guru mengacak kartu huruf dengan tujuan agar anak dapat membedakan antara huruf satu dengan yang lainnya.
f.     Guru meminta anak satu persatu untuk menunjukkan kartu huruf yang telah disusunnya.
2.   Hasil dari kegiatan pembelajaran penggunaan kartu huruf bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf. Sebelum dilakukan tindakan, kemampuan anak dalam mengenal huruf terdapat 2 anak mendapat bintang 1, 15 anak mendapat bintang 2, 7 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus I, sudah tidak ada anak mendapat bintang 1, 12 anak mendapat bintang 2, 10 anak mendapat bintang 3 dan 3 anak mendapat bintang 4. Pada Siklus II, sudah tidak ada anak mendapat bintang 1, 2 anak mendapat bintang 2, 18 anak mendapat bintang 3 dan 1 anak mendapat bintang 5. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan tindakan perbaikan kegiatan pembelajaran yang penulis lakukan, yaitu penggunaan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf di Kelompok B TK Masyithoh Pucung Candirejo, Semin, Gunungkidul dengan demikian proses perbaikan berhasil.
 
B.  Saran
Berdasarkan pembahasan pada hasil perbaikan maka peneliti mengajak para guru terutama guru TK Masyithoh Pucung untuk:
1.    Untuk mengatasi pemahaman yang kurang, sebaiknya guru berusaha menyajikan alat peraga yang mudah merangsang dan disenangi anak.
2.    Meningkatkan keterlibatan anak dalam kegiatan belajar mengajar sehingga anak aktif dan bersemangat.
3.    Sebagai guru yang berpendidikan hendaknya selalu aktif mengikuti perkembangan pendidikan, khususnya tentang pendidikan anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA
Badru Zaman, Asep Hery Hernawan, Cucu Eliyawati. 2009. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
B.E.F. Montolalu, dkk. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dra. Sri Tatminingsih, dkk. 2011. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurbiana Dhieni, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rini Hildayani, dkk. 2011. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sri Mulyani. 2012. Upaya Meningkatkan Kreativitas Melalui Melipat Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Tegalrejo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar